0

Apdet Blog

Posted by Zuhair Ahmed on 14.37 in

"cinta itu ibarat kendi, ia bisa mengalirkan air ke beberapa mangkok, tergantung seberapa besar"

~Angling Dharma

Oke… abaikan saja tulisan di atas. Itu hanya pelampiasan nafsu kegalauan saya sehabis menonton serial Angling Dharma. Huehehehe….. :’)))

Awal ceritanya, saya sudah sangaaaattt lama sekali tidak membuka, mengedit, mengotak-atik, menggauli, menghamili blog saya tercinta ini. Tercatat, 124 tahun sebelum masehi (oke lebayy..). tercatat februari 2011, terakhir saya memposting di blog ini. Ya kira-kira 1,2,3,4,5,6, 7,8,9,10… Lhaa.. 10 bulan saya tidak menyentuhnya. wuihh, lama bener kan? Orang hamil aja 9 bulan sudah melahirkan. ini blog, 10 bulan saya ceraikan. bayangkan pemirsah?? huffttt….

Kenapa? Ada banyak alasan yang bisa mempertanggung jawabkan kenapa lama sekali saya tidak mengapdet blog ini!

Satu, alasan yang paling logis adalaaaahhh….. SAKIT! Ya, lima huruf itu lama sekali bersemayam di tubuh sexyku ini… bahkan, kuliah saya cuti 1 semester disebabkan, dikarenakan yang begitu-begitu.. Lho, sakit apaan sih? (ceritanya panjaaangg… mungkin di postingan lain kali yak?!) J

Dua, sinkron dengan hal diatas (tsaaahh..) jadi lama juga saya tidak memegang alat-alat elektronik berikut gadget-gadget kesukaan saya. Mulai tape, radio, tv, hp, laptop, bahkan sampai pantat kucingpun tidak saya dekati… Apalagi yang namanya browsing & blogging, singing aja saya paless.. (lho??) intinya, ini masa-masa kelam saya sehubungan dengan internet. hiks..hiks.. L

Tiga, persatuan Indonesia.. (lhaa..),

Lanjut, alasan yang tidak kalah busuk adalah : setelah 2 hal di atas, ternyata saya disibukkan oleh berbagai aktivitas yang menyibukkan. Sekalipun gak sibuk-sibuk amat sih. Tetapi, berbagai kesibukan itu dengan suksesnya berhasil membuat saya lupa atau eling dengan blog ini.

Sampai pada saat dimana saya teringat lalu kemudian membuka kembali lembaran baru dan ikatan suci dengan blog ini, saya terkejut karena ada beberapa (sekalipun tidak seberapa) comment-comment yang sudah terpampang dengan gagahnya. Ada yang menyapa, ngajak kenalan lalu ngajak pacaran (ngarep) dan yang membuat saya terharu, ada yang bilang SUKA dengan tulisan saya.. yihaaa..

...beruntunglah kalian yang suka dengan blog ini, karena berarti kalian telah mendapatkan hidayah dan pencerahan dari Allah swt....

nah, dari sinilah kemudian saya kembali bersemangat, bergairah, berbirahi kembali untuk sekedar berbagi tulisan sekalipun cuma cuap-cuap dalam blog ini. Dan semoga saja semangat ini tetap dan terussss ada agar saya tidak bosan-bosan untuk mengupdate blog ini..

terakhir, saya mohon maaf apabila ada kesamaan nama, lokasi dan lainnya, ini hanya cerita fiktif belaka (lhoo?). apabila ada salah-salah tulis, saya mohon maaf yang tiada batasnya…

oh iya, jangan lupa follow twitterku yahh….. okeh!..okeh!…. biar gahul juga gituhh… hehehehe…

LOVE YOU FULL… :*

Selengkapnya...


0

Problem With Resleting Methods

Posted by Zuhair Ahmed on 07.27 in

Menurut sumber-sumber yang bisa dipercaya seperti; Mike Tyson, Crayon Shincan dan Sule, resleting berasal dari bahasa inggris, reslet, yang berarti tutup (bener ga sih?), sedangkan ‘ing’ adalah imbuhan yang menambah arti ‘ke’. Jadi resleting berarti= ketutup!. Dan tak bisa dipungkiri, bahwa resleting adalah salah satu dari bagian terpenting aksesoris manusia, mulai dari tas, jaket dan yang paling penting celana. Atau mungkin sudah ada kolor yang be’resleting’?. Mungkin ada.

Selain menjadi kemudahan bagi penggunanya, resleting ternyata juga menjadi bahaya yang terselubung bagi manusia. Bagaimana tidak? –meskipun ini pengalaman pribadi—seringkali saya terlibat problem dengan makhluk bernama resleting ini (terutama resleting celana). Bahkan yang terakhir, kasusnya sampai dilimpahkan ke KPK (emang korupsi??).

ya, berawal dari waktu SD, saat saya masih imut-imutnya, resleting sudah menjadi problem akut yang kronis dan disentris. Sering sekali waktu nyampe di sekolahan dan berjalan gemulai dengan coolnya, semua makhluk termasuk cewek-cewek sekolahan melemparkan mata ke arah saya dengan sedikit cekikian…

what happens?, ane naon?”

Saya bertanya pada salah satu teman yang matanya agak segitiga.

“wkwkwkwkwkwkwk, kamu lupa ya?...”, jawabnya, sambil nunjuk ke celana SD yang waktu itu berwarna agak kemerah-merahan.

“MasyaAllah….”

Mata saya berbinar-binar, mulut saya mengembang, kuping saya mekar, hidung saya kembang kempis. Ya, ternyata dengan suksesnya saya lupa menutup resleting celana SD saya. huffttt, entahlah, apa yang sudah dilihat oleh cewek-cewek tak bertanggung jawab itu. Semoga hal yang positif saja.

Meskipun problem itu terjadi berkali-kali, tapi untungnya saya bisa menyikapinya dengan dingin. *plok*plok*plok*.

Dan problem yang terjadi selanjutnya ini, mungkin juga pernah menimpa anda. Dimana waktu kita sedang dalam proses beresleting (menutup resleting) celana, tanpa sengaja ‘kepunyaan’ kita terjepit di antaranya. Dan sakitnya, lumayan poooollll. Walopun ga sering-sering amat sih, tapi setidaknya ini juga menunjukkan dan menjadi bukti fisik dan otentik bahwa resleting juga bisa bertindak kriminal. Bener gak?

Dan perlu diketahui, problem dengan resleting ini tidak semua orang bisa melewatinya dengan sukses. Banyak orang yang stress, tetanus, gila bahkan kehilangan nyawa,--karena resleting???ya…takdir juga sih--.

Next….

Setelah dewasa dan bisa berpikir busuk. Saya mulai berencana untuk mendirikan posko bantuan dan yayasan bagi para korban kejahatan resleting. Cowok boleh, cewek juga boleh!. Dimana disana kita bisa diajari tentang “The Right Resleting Methods”, metode yang tepat dalam beresleting. Mungkin nanti bisa ditambah tentang resleting sehat dan pembuatan resleting yang ramah lingkungan. misalnya; resleting yang terbuat dari pelepah kurma, biji semangka dan lainnya (mulai ngaawur)…

Namun hal itu urung saya wujudkan. Mengapa? Karena..ehem..ehem.. terlalu beresiko tinggi bagi nama baik saya?. Kok bisa?. Nih, misalkan nanti ada yang nanya,

“kamu tahu rumahnya zuhair dimana?”

“zuhair siapa?”

“itu loo.. zuhair resleting”

Ohh No..! meskipun agaknya julukan itu agak berbau inggris-inggris dikit. Tapi sungguh, tidak begitu enak didengar.

Problem with resleting methods mungkin tidak akan pernah mati dalam kehidupan ini, tapi ajarkanlah anak-anak anda selagi dini tentang bahaya sekaligus cara beresleting yang benar, terutama pada celana. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan gara-gara resleting, semacam, anak anda makan resleting, anak anda phobia resleting dan hal-hal wah lainnya.

Nih, saya kasih tips aman buat diajarkan pada anak anda :

1. Pastikan resleting celana anda pada tempatnya

2. Baca Basmalah dan berdo’a

3. Perlahan-lahan tarik gagangnya, klo perlu dibantu orang lain.

4. Terus tarik dan amati dengan seksama,

5. Setelah sampai finish, kembali baca do’a..

Catatan : klo resletingnya macet, biasanya sih, orang-orang pake peniti! Ga punya peniti, ada isolasi! Ga da isolasi! Ada nasi…!

Selengkapnya...


0

Musical Tastes

Posted by Zuhair Ahmed on 06.41 in

Bagiku musik adalah bagian dari hidup. Musik mengiringi langkah hidupku dari kecil hingga sekarang. Dari trio wek-wek ke justin timberlake, dari duridam ke eminem dan dari keroncong ke hip-hop. Memang sih, saya adalah orang yang alhamdulillah tidak bisa bermain alat-alat musik seperti gitar dan lainnya (kecuali bangku kelas dan sejenisnya), tapi saya adalah penggemar berat musik, musik lebih tepatnya lagi lagu apa dan siapa saja asal enak di telinga. Meskipun ada juga yang sedikit banyak (sedikit kok banyak) musik/lagu dengan lirik yang menjemukan, membosankan, memuakan, me’muntah’kan dan ENEGGG didengar. Tentu tak perlu menyebutkan dan menyudutkan satu dan beberapa pihak (siahhh..), karena tiap orang punya kebebasan berselera musik sendiri-sendiri, termasuk saya. Bisa saja yang saya suka, orang lain kurang begitu suka. Begitupun sebaliknya, yang orang lain tidak suka, saya suka.

Selera musik tiap individu memang berbeda. Ada yang suka lagu-lagu bertasbihkan C-I-N-T-A dengan model khas band-band terbaru indonesia, gaya sedikit pingsan-pingsan jangan. Ada yang suka lagu rock/metal yang bernuansa kambing ria. Ada yang suka lagu dangdut dan keroncong dengan joget jempolnya. Dan ada juga yang suka lagu-lagu orang-orang barat dengan segala model desainnya.

Fenomena yang tak kalah menakjubkan, ada juga sebuah kelompok/grup/team/club yang berisikan orang-orang yang semisi dan sevisi dalam hal musik. aku sering menemukan orok-orok yang berkumpul dan sama-sama anggut-anggut kepala mendengar musik yang sama. Entahlah, apakah selera musik yang sama yang menyatukan mereka atau karena ke’bersamaan’ membuat selera mereka sama?. saya belum meneliti lebih jauh, tapi ingin sekali mengkajinya, ya…semacam penelitian serius dengan tema “Music and Civilization Character Building”. Setidaknya ada beberapa pertanyaan mendasar yang perlu terjawab, semisal; apa dan bagaimana faktor-faktor pembentuk selera musik?, apa dampak perbedaan selera musik pada manusia?, dan berbagai pertanyaan ga penting lainnya, semacam “vokalis band bokernya gimana ya?” de-el-el.

Meskipun juga ada yang mencengangkan. Dimana sering sekali terjadi tawuran kalau sedang konser dangdut. Sama-sama menikmati musik yang sama, tapi tawuran. Biasanya sih, pemicunya adalah kena senggol,,,ya…kena senggol!. Kena senggol aja tawuran, apalagi kalau kena sundul, kena injak dan kenamaan lainnya. Atau karena saking asyiknya bermusik-ria ga bisa terganggu sedikitpun?. MasyaAllah… hmm..hmm..

Saya termasuk mamalia, eh....orang yang terbuka dalam hal musik, bisa menerima dan menghargai selera musik orang lain. Jika sedang berkumpul dengan makhluk lainnya, lalu ada yang putar lagu –inisialnya saja ya--: Kangen Band, D’Bagindas dan semacamnya, aku juga ikut mendengarkan (gimana ga mau denger, telingaku masih normal) dengan khidmat dan bijaksana. Meskipun hati kecilku berkata “Ya Tuhan, kuatkanlah hamba menghadapi adzab ini”, tapi tak harus merusak selera musik orang lain yang sedang ber’adzab’ria. Tunjukkanlah wajah bijaksana, dengan bibir yang sedikit mengembang sampai bulu mata. Bukan begitu?

Tentu, hal itu dalam perspektifku. Menurut orang lain? Ya meneketehe! Soalnya, bisa saja waktu saya sedang asyik denger lagu-lagunya Rod Stewart, Linkin Park, Sandhy Sondoro dll. Mereka-mereka yang belum tercerahkan bilang : “Lagu apaan nih…? Kampungan!!! Wingsluwing (bahasa hewan yang artinya: ga dimengerti orang!)”. whatever lah..

Sekali lagi, setiap orang punya selera musik sendiri-sendiri. Subjektivitas tentu sangatlah dominan dalam apa yang setiap saya nilai dan komentari tentang musik. saya ga paham tentang musik, tapi saya adalah penikmat berat musik. Selerakuk boleh beda dengan selera orang lain, orang lain juga boleh beda selera denganku. Tapi tak perlu najis-najisan segala! Penggemar musik ini ga perlu benci-bencian sama penggemar musik itu. Fans band ini ga perlu bentrok sama fans band itu. Ngapain sih…?. Ayo, gimana klo fans band yang kamu benci itu cantiknya bukan main…sumpah kalo saya? saya bakal samperin tu cewek! Pura-pura aja geleng-geleng jempol kaki. Masa’ cuma gara-gara beda selera musik kita kehilangan anugerah terindah dari Tuhan.

Benci hal biasa. Gumam saja dalam diri anda (tapi awas, jangan sampe giginya ompong) atau diskusi saja dengan teman semusik anda. Tapi ga perlu adu jotos de parnos kulos-kulos. Konser dangdut cuma joget jempol aja tawuran. NOOO…..konser Dream Theater adem ayem..!!! Nikmati aja musik anda, sekalipun harus teriak :

AMPUUUNN DJ!!

Selengkapnya...


Copyright © 2009 BELAJAR All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.