Musical Tastes
Selera musik tiap individu memang berbeda. Ada yang suka lagu-lagu bertasbihkan C-I-N-T-A dengan model khas band-band terbaru indonesia, gaya sedikit pingsan-pingsan jangan. Ada yang suka lagu rock/metal yang bernuansa kambing ria. Ada yang suka lagu dangdut dan keroncong dengan joget jempolnya. Dan ada juga yang suka lagu-lagu orang-orang barat dengan segala model desainnya.
Fenomena yang tak kalah menakjubkan, ada juga sebuah kelompok/grup/team/club yang berisikan orang-orang yang semisi dan sevisi dalam hal musik. aku sering menemukan orok-orok yang berkumpul dan sama-sama anggut-anggut kepala mendengar musik yang sama. Entahlah, apakah selera musik yang sama yang menyatukan mereka atau karena ke’bersamaan’ membuat selera mereka sama?. saya belum meneliti lebih jauh, tapi ingin sekali mengkajinya, ya…semacam penelitian serius dengan tema “Music and Civilization Character Building”. Setidaknya ada beberapa pertanyaan mendasar yang perlu terjawab, semisal; apa dan bagaimana faktor-faktor pembentuk selera musik?, apa dampak perbedaan selera musik pada manusia?, dan berbagai pertanyaan ga penting lainnya, semacam “vokalis band bokernya gimana ya?” de-el-el.
Meskipun juga ada yang mencengangkan. Dimana sering sekali terjadi tawuran kalau sedang konser dangdut. Sama-sama menikmati musik yang sama, tapi tawuran. Biasanya sih, pemicunya adalah kena senggol,,,ya…kena senggol!. Kena senggol aja tawuran, apalagi kalau kena sundul, kena injak dan kenamaan lainnya. Atau karena saking asyiknya bermusik-ria ga bisa terganggu sedikitpun?. MasyaAllah… hmm..hmm..
Saya termasuk mamalia, eh....orang yang terbuka dalam hal musik, bisa menerima dan menghargai selera musik orang lain. Jika sedang berkumpul dengan makhluk lainnya, lalu ada yang putar lagu –inisialnya saja ya--: Kangen Band, D’Bagindas dan semacamnya, aku juga ikut mendengarkan (gimana ga mau denger, telingaku masih normal) dengan khidmat dan bijaksana. Meskipun hati kecilku berkata “Ya Tuhan, kuatkanlah hamba menghadapi adzab ini”, tapi tak harus merusak selera musik orang lain yang sedang ber’adzab’ria. Tunjukkanlah wajah bijaksana, dengan bibir yang sedikit mengembang sampai bulu mata. Bukan begitu?
Tentu, hal itu dalam perspektifku. Menurut orang lain? Ya meneketehe! Soalnya, bisa saja waktu saya sedang asyik denger lagu-lagunya Rod Stewart, Linkin Park, Sandhy Sondoro dll. Mereka-mereka yang belum tercerahkan bilang : “Lagu apaan nih…? Kampungan!!! Wingsluwing (bahasa hewan yang artinya: ga dimengerti orang!)”. whatever lah..
Sekali lagi, setiap orang punya selera musik sendiri-sendiri. Subjektivitas tentu sangatlah dominan dalam apa yang setiap saya nilai dan komentari tentang musik. saya ga paham tentang musik, tapi saya adalah penikmat berat musik. Selerakuk boleh beda dengan selera orang lain, orang lain juga boleh beda selera denganku. Tapi tak perlu najis-najisan segala! Penggemar musik ini ga perlu benci-bencian sama penggemar musik itu. Fans band ini ga perlu bentrok sama fans band itu. Ngapain sih…?. Ayo, gimana klo fans band yang kamu benci itu cantiknya bukan main…sumpah kalo saya? saya bakal samperin tu cewek! Pura-pura aja geleng-geleng jempol kaki. Masa’ cuma gara-gara beda selera musik kita kehilangan anugerah terindah dari Tuhan.
Benci hal biasa. Gumam saja dalam diri anda (tapi awas, jangan sampe giginya ompong) atau diskusi saja dengan teman semusik anda. Tapi ga perlu adu jotos de parnos kulos-kulos. Konser dangdut cuma joget jempol aja tawuran. NOOO…..konser Dream Theater adem ayem..!!! Nikmati aja musik anda, sekalipun harus teriak :
AMPUUUNN DJ!!
Posting Komentar